TOP 5 - REKOMENDASI TEMPAT WISATA DI BALI


Bali. Apa yang muncul di otak Anda saat pertama mendengar kata “Bali”? Pantai? Panas? Ramai? Bule? Atau hal lain yang berhubungan dengan rekreasi yag menyenangkan? Yes! Itu memang Bali. Jadi saya tidak usah menjelaskan tentang Bali lagi.
Tidak dapat dipungkiri jika Bali menjadi salah satu destinasi wisata populer yang banyak digandrungi baik wisatawan domestik maupun manca negara, karena keindahan alam dan budayanya yang kental mampu menjadi daya tarik utama dari pulau ini. Bahkan seperti yang kita tau, banyak masyarakat luar yang lebih mengenal Bali dibanding dengan Indonesia. Jujur, sebagai warga Indonesia yang bertanah kelahiran Jawa saya sering menahan hati dengan pertanyaan teman-teman ‘bule’ sayang yang sering bertanya “Indonesia di sebelah mananya Bali?” saat saya bilang “Saya dari Jawa Timur, Indonesia.”
Oke! Lupakan intermezzo diatas! Saya hanya ingin memperkuat asumsi tentang betapa terkenalnya Bali. Balik ke topik.
Karena saat ini saya sedang hidup di Bali, jadi saya ingin memberikan beberapa rekomendasi tempat yang saya sering kunjungi di Bali dan saya rasa ini merupakan tempat favorit saya. Sekedar informasi, saya adalah tipe pelancong yang tidak terlalu suka keramaian. Menurut saya menikmati alam yang masih sepi dan alami sendirian jauh lebih memuaskan dari pada harus berbagi oksigen dengan banyak manusia walaupun itu teman saya atau keluarga saya sendiri.
Sudah malas dengan celoteh saya? Baiklah, langsung ini dia 5 tempat yang bisa saya rekomendasikan ke Anda semua :

1. PANTAI PANDAWA

Related image
(image source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBSUq1etZgfh7aaXWEbAq879LM4SRG1f4jfLOAqP0fe4gZVbPxktRlQwn8cRYrNYZFf6TL05c90_jWdd5gPevXzIH-3eFJGpeuZnEFyA7jLGYrx2p9EOwxaB04rfrsQXge70T60zIU9Bo/s1600/pandawa.jpg)

Yang pertama ada Pantai Pandawa. Siapa sih yang gak tau pantai Bali yang super indah ini? Udah gak diragukan lagi kenapa Pantai ini banyak banget peminat dan pengunjungnya. Selain pantainya yang bersih, pasirnya yang putih, dan lokasinya dikelilingi tebing apik -so selfie able- , di Pantai Pandawa kita juga bisa mendayung kano bersama kekasih seperti Farel dan Luna. Bedanya mereka di danau, kita di laut, lebih elite. Tenang! Buat yang jomblo juga ada kano untuk satu orang, atau kalo mau gak kelihatan jomblo bisa mendayung bareng keluarga atau teman juga boleh. Sudah kembali ke topik!
Kalau mau ke Pantai Pandawa ini gampangnya kita bisa bawa kendaraan pribadi atau bisa sewa kendaraan di Bali, karena setau saya gak ada sarana transportasi umum buat ke pantai ini. Kalau kalian bawa rombongan jangan kuwatir, bis atau bahkan truk juga bisa masuk sampai ke daerah parkir pantai karena akses jalannya yang sudah dibangun secara baik .
Letak pantai ini gak terlalu jauh kalau dari titik bandara, sekitar 1,5 jam an lah. Tepatnya di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kalau dari Denpasar, kita bisa berkendara ke arah selatan menuju Nusa Dua lalu ke Bukit Ungasan atau kalu mau lebih mudah bisa lewat tol. Jangan Khawatir tersesat karena di Bali pasti ada marka jalan menuju setiap destinasi wisatanya, ditambah lagi kita sudah hidup di jaman elektronik dan saya yakin Anda punya smartphone yang bisa mengakses google maps.
Pertama masuk kita bakal disuguhi spot berfoto ria dengan background Pantai Pandawa atau tulisan ‘PANTAI PANDAWA’ atau juga barisan patung-patung yang menghadap ke pantai. FYI : Patungnya ada 6, disusun sesuai kedudukannya mulai dari Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Tapi di sini kita gak bisa berhenti lama-lama, mending parkir dulu terus jalan ke lokasi ini lagi.
Dari lokasi parkir sampe pantai, kanan-kiri berjajar toko-toko yang menjual berbagai macam makanan, pakaian, atau souvenir khas Bali lainnya. Harga yang ditawarkan pasti tinggi karena ini adalah lokasi wisata, jadi harus pinter-pinter negosiasi. Gunakan kemampuan emak-emak pasar Anda!
Kalau saya pribadi gak terlalu suka stay di tempat yang biasanya orang-orang berkerumun. Saya biasanya jalan sekitar 100 m – 200 m ke arah barat Pantai Pandawa, tempatnya lebih sepi dan saya rasa pemandangannya lebih bagus. Diding tebing dan bebatuannya lebih instagram able kalo dibuat foto. Kadang juga ada bapak-bapak yang dateng bawa kano dan menyewakan kanonya dengan harga yang lebih murah. Kalau datang waktu sore kita juga bisa dayung kano sampe tengah laut, dan di sana ada semacam daratan  yang terbentuk (?), jika ingin membuat foto seolah kita berada di tengah laut, tempat ini cocok banget deh.
Untuk tiket masuknya sendiri juga gak mahal, cuma IDR 8.000/orang, dan parkirnya IDR 5.000/mobil IDR 2.000/motor. Dengan harga segitu kita sudah bisa menikmati pemandangan alam yang tadi sudah saya ceritakan di atas. Untuk biaya sewa kano nya sendiri sekitar IDR 50.000/jam. Kalau kalian kepanasan atau pengen bersantai bisa sewa kursi pantai yang  dilengkapi payung sambil dipijit-pijit cantik, harganya sekitar IDR 40.000 – IDR 130.000, kalau saya waktu itu dapet IDR 100.000 buat paket Balinese Massage durasinya sekitar satu jam.
Yang suka mempertaruhkan nyawa dan adu nyali juga bisa coba paragliding dengan naik ke Bukit Tlmbls, terus sewa deh peralatan sekalian instruktur nya, harganya mulai dari IDR 400.000, kalo saya gak berani coba, takut mati. Mending nonton tari Kecak Api yang baru aja di buka, harganya IDR 100.000/orang, bedanya sama tari kecak yang lain adalah waktu kita nonton latar belakang stage nya berupa pantai pandawa dan pasti kelihatan sunset. So romantic!
Eits! Satu lagi. Tips dari saya kalau ke Pandawa waktu pagi atau siang jangan lupa bawa sun block atau setidaknya topi + sun glasses, karena sangat panas.


2. DISCOVERY SHOPPING MALL

Image result for discovery shopping mall
(image source : https://i.ytimg.com/vi/Vj-WPBtKOEc/maxresdefault.jpg)

Yang kedua saya mau merekomendasikan tempat dimana saya biasa belanja untuk saya pribadi. Karena kalau belanja untuk oleh-oleh, Pasar Sukawati saja sudah cukup. Namanya Discovery Shopping Mall. Rasanya ini mall ke-2 yang most famous di Bali setelah Beachwalk. Letaknya masih di kawasan Kuta, tepatnya di Jalan Kartika Plaza. Cara menuju mall ini sama dengan cara menuju Kuta, kita bisa pakai kendaraan pribadi atau kendaraan umum dan yang pasti bis tidak bisa masuk.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa saya lebih memilih Discovery dari pada Beachwalk? Alasanya selain di belakang Discovery ada pantainya, kalau di Beachwalk saya pusing mau beli apa karena terlalu banyak barang menggoda iman dan lokasinya yang lebih luas.
Area depan Discovery terdapat banyak penjual makanan yang –menurut saya– tergolong international franchise fast food, seperti Burger King, KFC, Cold Stone Creamery ice cream, Starbucks, Domino’s Pizza, dan makanan favorit saya Pizza Hut. Tapi juga masih ada penjual yang lidah Indonesia kok tenang saja.
Area dalamnya sama seperti mall pada umumnya, berisi toko-toko penjual makanan, pakaian, perhiasan, dan lain sebagainya. Para fashionista bisa mampir ke lapak The Boutique, Polo, Sufer Girl, Osh Kosh, CKF, Rara Boutique, Nautica, DC, Quicksilver, Body N’ Soul, Guess, Esprit, Giordano, atau yang lainnya. Kalau yang mau cari sepatu, tas, dan aksesoris bisa mampir ke Shine, Guess Accessories, Crocs, The Littlle Things She Needs, Puma, Milano, Sun Hour, atau yang lainnya. Selain itu juga ada beberapa toko buku, mainan anak-anak, dan banyak deh! Namanya juga mall.
Saya sih bukan tipe yang terlalu suka belanja, tapi entah kenapa kalau di Bali rasanya tabungan setahun bisa habis dalam sehari. Menurut saya barang-barang di Bali ini jauh lebih berkualitas dan model-modelnya lebih menarik buat saya dari pada di tanah Jawa. Boleh lah kalau ke Bali main-main ke mall nya dan coba lihat sekilas aja baju-baju atau barang-barang yang di pajang di manekin, pasti pengen. Tapi kalau masalah harga ya jangan protes! Ada barang ada harga. Jangan khawatir keluar duit banyak karena memang kualitas barangnya sesuai dan dijamin gak bakal nyesel setelah beli. Ini seriusan, saya tidak dibayar untuk promosi.
Hal menarik dari Discovery ya pantai yang berada di balik mall nya. Pinggiran pantai terdapat beberapa cafe yang bisa dijadikan tempat makan atau hanya sekedar nongkrong sambil minum kopi. Kalau saya biasanya jalan ke arah kanan karena mencari tempat yang lebih sepi, dan bisa langsung sampe ke Kartika Plaza Hotel. Hampir sama seperti hotel lain yang memiliki latar pantai, di Kartika Plaza ini juga menyediakan fasilitas berupa payung-payung yang bisa digunakan untuk berteduh tapi dengan syarat membeli makanan dari restoran mereka atau mungkin khusus tamu hotel.
Tips kalau ke Discovery atau kawasan belanja di Bali lainnya cuma satu : Bawa duit as much as you can  atau bawa lah ATM mu! Hahaha.


3. GIT-GIT

Image result for air terjun gitgit
(image source : https://c1.staticflickr.com/6/5474/31451814195_ac091d32d0_b.jpg)

Kalau orang ke Bali biasanya pergi ke daerah selatan dan mencari pantai. Pernah tidak Anda berfikir untuk mencari hal lain dengan berkendara ke arah tengah atau utara? Nah saya akan berikan salah satu rekomendasi tempat wisata yang letaknya ada di kawasan utara Bali, tepatnya di Desa Gunung Luwih, Kabupatern Buleleng, Bali Utara. Air terjun Git-git namanya.
Saya rekomendasikan air terjun ini karena menurut saya akses menuju tempat ini relatif lebih mudah dan gampang untuk di cari. Letaknya tidak jauh dengan jalan raya yang menghubungkan Denpasar, Bedugul, dengan Kota Singaraja. Sebelum ke air terjun ini, Anda juga bisa mampir ke kawasan objek wisata Bedugul mulai dari kebun raya atau menikmati udara sejuk di Danau Beratan. Jangan takut tersesat juga, karena seperti apa yang telah saya ulas sebelumnya, banyak penunjuk arah yang akan membantu Anda sampai tujuan.
Sampai di lokasi, Anda harus berjalan kaki dari lokasi parkir yang teletak di dekat jalan raya menuju loket masuk sekitar 50 meter dengan menuruni anak tangga yang sudah dibangun untuk mempermudah pengunjung. Anggap saja olahraga dengan udara sejuk. Dari sini saja pasti kita sudah merasakan kerindangan, kesejukan, dan betapa menyegarkannya air terjun yang akan kita datangi. Di loket masuk anda perlu membayar tiket masuk sebesar IDR 5.000/dewasa dan IDR 3.000/anak.
Sama seperti tempat wisata lain, sepanjang jalan menuju air terjunnya, kita akan mendengar “Sini pak, bu, murah buat oleh-oleh” alias penjual yang mencoba menawarkan dagangannya. Kembalilah skill pasar kita diuji. Ada satu hal yang saya mau rekomendasikan untuk di beli di daerah Bedugul sampai Git-git ini, yaitu stroberi. Entah saya yang katrok atau ndeso, tetapi saya rasa ukuran stoberi di daerah utara Bali ini lebih besar dan rasanya juga lebih manis. Jika Anda tidak menemukannya di kawasan Danau Beratan atau di Git-git, mungkin anda bisa menemukan penjual-penjual stoberi di pinggir jalan. Untuk harganya relatif murah, terakhir saya beli harganya sekitar IDR 25.000 – IDR 30.000 per keranjang kecil.
Air yang jatuh terasa sangat dingin dan menyegarkan, sangat disayangkan jika kita hanya melihatnya. Tidak! Saya yakin Anda akan tertarik oleh keindahannya dan tanpa diperintah Anda akan mencoba merasakan air dari aliran air terjun ini. Setidaknya Anda akan memasukkan tangan atau kaki Anda ke air yang mengalir dengan sangat jernih itu.
Selain air terjun Git-git, juga terdapat beberapa air terjun lain yang tidak kalah menariknya, yaitu air terjun Kembar / Campuhan, air terjun Bertingkat, dan air terjun Colek Pamor yang juga bisa anda sambangi saat melancong ke kawasan Git-git ini.
Tips dari saya saat kita pergi ke air terjun Git-git adalah gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman dan sedia baju ganti. Karena tidak hanya air terjun Git-git, namun hampir seluruh air terjun yang pernah saya datangi mengharuskan kita berjalan kaki dan tentunya kita tidak ingin kerepotan dengan apa yang kita kenakan.


4. LOVINA

Related image
(image source : https://blog.traveloka.com/source/uploads/2017/11/shutterstock_406630510.jpg)

Next ada Pantai Lovina. Kalau lagi berada di Bali Utara, saya pasti ke pantai ini. Mulai dari penginapannya banyak yang murah –karena saya miskin– di sini juga tempatnya tidak seramai Denpasar. Lokasinya berada sekitar 10 km ke arah barat dari Kota Singaraja, tepatnya di Desa Kalibubuk, Kabupaten Buleleng, Bali. Karena lokasinya ini juga kawasan Lovina sering disebut sebagai Objek Wisata Kalibubuk. Cara menemukan pantai berpasir hitam ini juga sangat mudah, karena letaknya di jalur utama pantura Bali. Terutama bagi wisatawan yang datang dari arah pelabuhan Gilimanuk, Anda cukup berkendara sekitar 1-1,5 jam saja dan Anda akan sampai di kawasan Lovina ini.
Daya tarik utama pantai ini tentu saja gerombolan lumba-lumba yang selalu datang setiap pagi hari, tidak jauh dari bibir pantai. Untuk dapat bertemu langsung dengan para lumba-lumba ini, kita harus siap bangun pagi buta sebelum matahari terbit dan berpacu dengan ombak menggunakan perahu penduduk setempat. Harga untuk per orangnya sekitar IDR 100.000 – IDR 150.000, dengan kapasitas perahu untuk 4-5 orang dan fasilitas berupa pelampung serta bapak pengendara perahunya.
Kalau saya biasanya menginap di salah satu hotel yang berada tepat di gang masuk pantai Lovina, membooking perahu sejak malam, sehingga paginya sekitar jam 05.00 WITA sisa berjalan ke pantainya. Kenapa harus pagi buta? Seperti yang saya bilang tadi, para lumba-lumba teman Ariel sang mermaid ini hanya muncul saat pagi hari, sekitar jam 06.00 – 08.00 WITA saja.
Yang paling seru adalah saat perjalanan menuju tengah laut dengan perahu dan harus berpacu dengan ombak. Berasa lagi di DUFAN main kora-kora, tapi gak se serem itu juga sih. Seru aja pokoknya, apalagi kalau bapak pengendara pearahunya tukang ngebut, wajib dicoba deh biar tau rasanya! Lalu kita akan melihat matahari terbit di tengah laut sambil menanti kawanan lumba-lumba muncul ke permukaan air.
Syarat yang harus di patuhi saat mencari lumba-lumba ini adalah dilarang mengejar secara berlebihan atau mengendarai perahu terlalu kencang saat para cutie dolphins sedang berada di sekitar. Tapi tenang, bukan berarti kita tidak boleh kemana-mana saat para lumba-lumba datang. Ini adalah keseruan berikutnya! Kita akan saling mengarah ke tempat yang sedang dikerumuni lumba-lumba, bagaikan perang di lautan. Berpuluh-puluh perahu akan saling berbondong-bondong dari satu tempat ke tempat lain untuk melihat lumba-lumba dengan lebih jelas. Kalau saya lebih suka menggunakan kata ‘berburu lumba-lumba’, dan akan sangat menyenangkan saat ada lumba-lumba yang dekat dengan perahu kita. Kadang saya lihat mereka seolah tersenyum. Mungkin karena Ariel datang (?)
Ok! Cukup!
Setelah melihat lumba-lumba, kita juga bisa melakukan snorkeling di taman laut yang juga berada di Pantai Lovina. Terakhir saya snorkeling di sana masih belum terlalu bagus karena beberapa tanaman laut dan terumbu karang masih baru dipasang (?). Tapi sepertinya sekarang sudah menjadi lebih bagus. Bisa Anda coba, nanti kasih tau saya melalui kolom komen atau email pribadi saya.
Tips jika Anda ingin mengunjungi Pantai Lovina dan bertemu para lumba-lumba adalah jangan lupa membawa kamera atau setidaknya smartphone Anda. Karena saya yakin Anda tidak mau melewatkan momen bertemu lumba-lumba Anda tanpa mengabadikannya. Selain itu juga pemandangan saat sunrise yang begitu indah yang sangat sayang untuk dilewatkan. But wait! Hati-hati kamera atau smartphone anda jatuh ke dalam air.


5.MEDEWI

Image result for surfing pantai medewi
(image source : https://kintamaniid-a903.kxcdn.com/wp-content/uploads/pantai-balian-2.jpg)

Last but not least adalah tempat yang super duper favorit saya. Letaknya di bagian barat Bali, tepatnya di Desa Medewi, Kec. Pekutatan, Kab. Jembrana. Semua pantai yang berjajar di kawasan ini memiliki daya tariknya masing-masing yang mampu menghipnotis para wisatawan untuk betah berlama-lama di kawasan ini. Salah satu yang paling saya suka adalah Pantai Medewi itu sendiri.
Saya biasanya mampir ke tempat ini ketika saya berangkat atau pulang dari Jawa melalui jalur selatan. Jika dari Denpasar, jaraknya mungkin sekitar 70 km menuju jalur propinsi jurusan Denpasar-Gilimanuk, dan yang pasti aksesnya so mudah lah. Pantainya juga kelihatan dari jalan raya, kita hanya perlu berjalan kaki sekitar 50-100 meter saja.
Berbeda dengan kebanyakan pantai di Bali yang dihiasi pasir putih atau pasir hitam, Pantai Medewi ini memiliki lebih banyak bebatuan di area bibir pantainya. Kawasannya juga masih alami, banyak ladang persawahan di sekitarnya yang akan berwarna hijau saat musim tanam dan akan berubah menjadi kuning saat musim panen. Pemandangan antara pantai yang bersih dan sawah yang hijau berpadu secara apik sehingga menyuguhkan suasanya desa penuh ketenangan. Sangat cocok untuk kita yang ingin lari dari kesibukan atau hanya ingin melepas lelah akibat lama melakukan perjalanan.
Selain menyuguhkan pemandangan laut biru dan keindahan desanya, ombak di Pantai Medewi juga sangat cocok untuk dijadikan tempat surfing. Menurut teman-teman peselancar saya –karena saya tidak bisa berselancar– berselancar di Medewi lebih memuaskan dari pada di Pantai Kuta, karena masih sepi dan ombaknya lebih besar. Pantai ini memang menyuguhkan ombak yang selalu besar, tinggi, menggulung, dan panjang, sehingga tidak saya anjurkan bagi Anda untuk melepas anak kecil bermain air tanpa pengawasan orang tua di kawasan pantai. Lanjut!
Setiap saya ke tempat ini, yang saya jumpai selain warga setempat hanya wisatawan maca negara saja, dan rata-rata mereka adalah peselancar. Mungkin hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia yang lebih memilih kawasan ramai seperti Denpasar dan sekitarnya daripada mencari hal baru dan bereksplorasi. Padahal saya yakin jika kita coba meng-explore Bali, pasti akan banyak tempat menarik yang kita jumpai. Saya saja punya goals, selama saya tinggal di Bali ini, saya ingin meng-explore Bali dari ujung barat sampai timur, utara sampai selatan, dan doakan terwujud. Kembali ke masalah utama : saya miskin.
Potensi berkembangnya Pantai Medewi ini juga saya rasa sangat bagus, karena setelah saya ke tempat ini beberapa kali, saya melihat semakin banyak toko-toko, restaurant, dan juga penginapan. Jadi bagi Anda yang ingin berlama-lama di kawasan ini tidak perlu khawatir. Saya jamin kebutuhan pokok sandang-pangan-papan Anda pasti terpenuhi. Sedikit intermezzo lagi : saya kurang setuju dengan terori “kebutuhan pokok manusia merupakan sandang, pangan, papan.” Saya punya teori sendiri yaitu “Kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan, papan, dan kebahagiaan.” Karena bagi saya hidup cuma sekali, buat apa lagi kalau bukan buat jadi bahagia? Bahagia itu simple kok, gak bayar juga. Kalau gak ada yang bisa bikin bahagia, jomblo misalnya. You must create your own happiness!
Okay tips terakhir! Kalau mau ke Pantai Medewi, bagi peselancar bisa datang pagi atau meninap di penginapan sekitar dan jangan lupa bawa peralatan selancar Anda karena itu akan lebih menghemat dari pada menyewa peralatan di kawasan pantai. Bagi Anda yang hanya suka menikmati pemandangan juga jangan khawatir. Selain indah di pagi dan siang hari, Medewi juga memiliki pemandangan sunset yang tidak kalah mengagumkan dibanding Kuta. Cocok banget deh kalau yang berpasangan stay di tempat ini, karena sepi dan pemandangannya yang so beautiful at daytime and so romantic at sunset!


Baiklah. Saya kira sudah cukup celoteh saya mengenahi beberapa tempat favorit saya yang ingin saya rekomendasikan ke Anda semua. Terimakasih telah membaca coretan aneh saya yang jauh dari kata bagus, karena saya masih belajar menulis. Semoga bisa menjadi referensi saat Anda mengunjungi Bali, dan doakan misi saya untuk eksplore Bali bisa terlaksanakan dengan baik. Jika memungkinkan, saya akan membuat referensi tempat wisata di Bali lainnya, sekaligus meng-improve kemampuan menulis saya. See yaaaa!!!

Comments