Bali. Apa
yang muncul di otak Anda saat pertama mendengar kata “Bali”? Pantai? Panas?
Ramai? Bule? Atau hal lain yang berhubungan dengan rekreasi yag menyenangkan?
Yes! Itu memang Bali. Jadi saya tidak usah menjelaskan tentang Bali lagi.
Tidak dapat
dipungkiri jika Bali menjadi salah satu destinasi wisata populer yang banyak
digandrungi baik wisatawan domestik maupun manca negara, karena keindahan alam
dan budayanya yang kental mampu menjadi daya tarik utama dari pulau ini. Bahkan
seperti yang kita tau, banyak masyarakat luar yang lebih mengenal Bali
dibanding dengan Indonesia. Jujur, sebagai warga Indonesia yang bertanah
kelahiran Jawa saya sering menahan hati dengan pertanyaan teman-teman ‘bule’
sayang yang sering bertanya “Indonesia di sebelah mananya Bali?” saat saya
bilang “Saya dari Jawa Timur, Indonesia.”
Oke!
Lupakan intermezzo diatas! Saya hanya ingin memperkuat asumsi tentang betapa
terkenalnya Bali. Balik ke topik.
Karena saat
ini saya sedang hidup di Bali, jadi saya ingin memberikan beberapa rekomendasi
tempat yang saya sering kunjungi di Bali dan saya rasa ini merupakan tempat
favorit saya. Sekedar informasi, saya adalah tipe pelancong yang tidak terlalu suka keramaian. Menurut
saya menikmati alam yang masih sepi dan alami sendirian jauh lebih memuaskan
dari pada harus berbagi oksigen dengan banyak manusia walaupun itu teman saya
atau keluarga saya sendiri.
Sudah malas
dengan celoteh saya? Baiklah, langsung ini dia 5 tempat yang bisa saya
rekomendasikan ke Anda semua :
1. PANTAI PANDAWA
(image source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBSUq1etZgfh7aaXWEbAq879LM4SRG1f4jfLOAqP0fe4gZVbPxktRlQwn8cRYrNYZFf6TL05c90_jWdd5gPevXzIH-3eFJGpeuZnEFyA7jLGYrx2p9EOwxaB04rfrsQXge70T60zIU9Bo/s1600/pandawa.jpg) |
Yang pertama ada Pantai Pandawa.
Siapa sih yang gak tau pantai Bali yang super indah ini? Udah gak diragukan
lagi kenapa Pantai ini banyak banget peminat dan pengunjungnya. Selain
pantainya yang bersih, pasirnya yang putih, dan lokasinya dikelilingi tebing
apik -so selfie able- , di Pantai Pandawa kita juga bisa mendayung kano bersama
kekasih seperti Farel dan Luna. Bedanya mereka di danau, kita di laut, lebih
elite. Tenang! Buat yang jomblo juga ada kano untuk satu orang, atau kalo mau gak kelihatan jomblo bisa mendayung
bareng keluarga atau teman juga boleh. Sudah kembali ke topik!
Kalau mau ke Pantai Pandawa ini
gampangnya kita bisa bawa kendaraan pribadi atau bisa sewa kendaraan di Bali,
karena setau saya gak ada sarana transportasi umum buat ke pantai ini. Kalau
kalian bawa rombongan jangan kuwatir, bis atau bahkan truk juga bisa masuk
sampai ke daerah parkir pantai karena akses jalannya yang sudah dibangun secara
baik .
Letak pantai ini gak terlalu jauh
kalau dari titik bandara, sekitar 1,5 jam an lah. Tepatnya di Desa Kutuh, Kuta
Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kalau dari Denpasar, kita bisa berkendara ke
arah selatan menuju Nusa Dua lalu ke Bukit Ungasan atau kalu mau lebih mudah
bisa lewat tol. Jangan Khawatir tersesat karena di Bali pasti ada marka jalan menuju
setiap destinasi wisatanya, ditambah lagi kita sudah hidup di jaman elektronik
dan saya yakin Anda punya smartphone yang bisa mengakses google maps.
Pertama masuk kita bakal disuguhi
spot berfoto ria dengan background Pantai Pandawa atau tulisan ‘PANTAI PANDAWA’
atau juga barisan patung-patung yang menghadap ke pantai. FYI : Patungnya ada
6, disusun sesuai kedudukannya mulai dari Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima,
Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Tapi di sini kita gak bisa berhenti lama-lama,
mending parkir dulu terus jalan ke lokasi ini lagi.
Dari lokasi parkir sampe pantai,
kanan-kiri berjajar toko-toko yang menjual berbagai macam makanan, pakaian,
atau souvenir khas Bali lainnya. Harga yang ditawarkan pasti tinggi karena ini
adalah lokasi wisata, jadi harus pinter-pinter negosiasi. Gunakan kemampuan
emak-emak pasar Anda!
Kalau saya pribadi gak terlalu suka
stay di tempat yang biasanya orang-orang berkerumun. Saya biasanya jalan
sekitar 100 m – 200 m ke arah barat Pantai Pandawa, tempatnya lebih sepi dan
saya rasa pemandangannya lebih bagus. Diding tebing dan bebatuannya lebih
instagram able kalo dibuat foto. Kadang juga ada bapak-bapak yang dateng bawa
kano dan menyewakan kanonya dengan harga yang lebih murah. Kalau datang waktu
sore kita juga bisa dayung kano sampe tengah laut, dan di sana ada semacam
daratan yang terbentuk (?), jika ingin membuat foto seolah kita berada di tengah laut, tempat ini cocok banget deh.
Untuk tiket masuknya sendiri juga
gak mahal, cuma IDR 8.000/orang, dan parkirnya IDR 5.000/mobil IDR 2.000/motor.
Dengan harga segitu kita sudah bisa menikmati pemandangan alam yang tadi sudah
saya ceritakan di atas. Untuk biaya sewa kano nya sendiri sekitar IDR 50.000/jam.
Kalau kalian kepanasan atau pengen bersantai bisa sewa kursi pantai yang dilengkapi payung sambil dipijit-pijit
cantik, harganya sekitar IDR 40.000 – IDR 130.000, kalau saya waktu itu dapet
IDR 100.000 buat paket Balinese Massage durasinya sekitar satu jam.
Yang suka mempertaruhkan nyawa dan
adu nyali juga bisa coba paragliding dengan naik ke Bukit Tlmbls, terus sewa
deh peralatan sekalian instruktur nya, harganya mulai dari IDR 400.000, kalo
saya gak berani coba, takut mati. Mending nonton tari Kecak Api yang baru aja
di buka, harganya IDR 100.000/orang, bedanya sama tari kecak yang lain adalah
waktu kita nonton latar belakang stage nya berupa pantai pandawa dan pasti
kelihatan sunset. So romantic!
Eits! Satu lagi. Tips dari saya kalau ke Pandawa
waktu pagi atau siang jangan lupa bawa sun block atau setidaknya topi + sun
glasses, karena sangat panas.
2. DISCOVERY SHOPPING MALL
(image source : https://i.ytimg.com/vi/Vj-WPBtKOEc/maxresdefault.jpg) |
Yang kedua saya mau merekomendasikan
tempat dimana saya biasa belanja untuk saya pribadi. Karena kalau belanja untuk
oleh-oleh, Pasar Sukawati saja sudah cukup. Namanya Discovery Shopping Mall. Rasanya
ini mall ke-2 yang most famous di Bali setelah Beachwalk. Letaknya masih di
kawasan Kuta, tepatnya di Jalan Kartika Plaza. Cara menuju mall ini sama dengan
cara menuju Kuta, kita bisa pakai kendaraan pribadi atau kendaraan umum dan yang pasti bis tidak
bisa masuk.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa
saya lebih memilih Discovery dari pada Beachwalk? Alasanya selain di belakang
Discovery ada pantainya, kalau di Beachwalk saya pusing mau beli apa karena
terlalu banyak barang menggoda iman dan lokasinya yang lebih luas.
Area depan Discovery terdapat
banyak penjual makanan yang –menurut saya– tergolong international franchise
fast food, seperti Burger King, KFC, Cold Stone Creamery ice cream, Starbucks,
Domino’s Pizza, dan makanan favorit saya Pizza Hut. Tapi juga masih ada penjual
yang lidah Indonesia kok tenang saja.
Area dalamnya sama seperti mall
pada umumnya, berisi toko-toko penjual makanan, pakaian, perhiasan, dan lain
sebagainya. Para fashionista bisa mampir ke lapak The Boutique, Polo, Sufer
Girl, Osh Kosh, CKF, Rara Boutique, Nautica, DC, Quicksilver, Body N’ Soul,
Guess, Esprit, Giordano, atau yang lainnya. Kalau yang mau cari sepatu, tas,
dan aksesoris bisa mampir ke Shine, Guess Accessories, Crocs, The Littlle
Things She Needs, Puma, Milano, Sun Hour, atau yang lainnya. Selain itu juga
ada beberapa toko buku, mainan anak-anak, dan banyak deh! Namanya juga mall.
Saya sih bukan tipe yang terlalu
suka belanja, tapi entah kenapa kalau di Bali rasanya tabungan setahun bisa
habis dalam sehari. Menurut saya barang-barang di Bali ini jauh lebih
berkualitas dan model-modelnya lebih menarik buat saya dari pada di tanah Jawa.
Boleh lah kalau ke Bali main-main ke mall nya dan coba lihat sekilas aja
baju-baju atau barang-barang yang di pajang di manekin, pasti pengen. Tapi
kalau masalah harga ya jangan protes! Ada barang ada harga. Jangan khawatir
keluar duit banyak karena memang kualitas barangnya sesuai dan dijamin gak
bakal nyesel setelah beli. Ini seriusan, saya tidak dibayar untuk promosi.
Hal menarik dari Discovery ya
pantai yang berada di balik mall nya. Pinggiran pantai terdapat beberapa cafe
yang bisa dijadikan tempat makan atau hanya sekedar nongkrong sambil minum kopi.
Kalau saya biasanya jalan ke arah kanan karena mencari tempat yang lebih sepi,
dan bisa langsung sampe ke Kartika Plaza Hotel. Hampir sama seperti hotel lain
yang memiliki latar pantai, di Kartika Plaza ini juga menyediakan fasilitas
berupa payung-payung yang bisa digunakan untuk berteduh tapi dengan syarat
membeli makanan dari restoran mereka atau mungkin khusus tamu hotel.
Tips kalau ke Discovery atau kawasan belanja di Bali lainnya cuma satu : Bawa duit as much as you can atau bawa lah ATM mu! Hahaha.
3. GIT-GIT
(image source : https://c1.staticflickr.com/6/5474/31451814195_ac091d32d0_b.jpg) |
Kalau orang ke Bali biasanya pergi
ke daerah selatan dan mencari pantai. Pernah tidak Anda berfikir untuk mencari
hal lain dengan berkendara ke arah tengah atau utara? Nah saya akan berikan salah satu rekomendasi tempat wisata yang letaknya ada di kawasan utara Bali,
tepatnya di Desa Gunung Luwih, Kabupatern Buleleng, Bali Utara. Air terjun
Git-git namanya.
Saya rekomendasikan air terjun ini
karena menurut saya akses menuju tempat ini relatif lebih mudah dan gampang
untuk di cari. Letaknya tidak jauh dengan jalan raya yang menghubungkan
Denpasar, Bedugul, dengan Kota Singaraja. Sebelum ke air terjun ini, Anda juga
bisa mampir ke kawasan objek wisata Bedugul mulai dari kebun raya atau
menikmati udara sejuk di Danau Beratan. Jangan takut tersesat juga, karena
seperti apa yang telah saya ulas sebelumnya, banyak penunjuk arah yang akan
membantu Anda sampai tujuan.
Sampai di lokasi, Anda harus
berjalan kaki dari lokasi parkir yang teletak di dekat jalan raya menuju loket
masuk sekitar 50 meter dengan menuruni anak tangga yang sudah dibangun untuk
mempermudah pengunjung. Anggap saja olahraga dengan udara sejuk. Dari sini saja
pasti kita sudah merasakan kerindangan, kesejukan, dan betapa menyegarkannya
air terjun yang akan kita datangi. Di loket masuk anda perlu membayar tiket
masuk sebesar IDR 5.000/dewasa dan IDR 3.000/anak.
Sama seperti tempat wisata lain,
sepanjang jalan menuju air terjunnya, kita akan mendengar “Sini pak, bu, murah
buat oleh-oleh” alias penjual yang mencoba menawarkan dagangannya. Kembalilah
skill pasar kita diuji. Ada satu hal yang saya mau rekomendasikan untuk di beli
di daerah Bedugul sampai Git-git ini, yaitu stroberi. Entah saya yang katrok
atau ndeso, tetapi saya rasa ukuran stoberi di daerah utara Bali ini lebih
besar dan rasanya juga lebih manis. Jika Anda tidak menemukannya di kawasan
Danau Beratan atau di Git-git, mungkin anda bisa menemukan penjual-penjual
stoberi di pinggir jalan. Untuk harganya relatif murah, terakhir saya beli
harganya sekitar IDR 25.000 – IDR 30.000 per keranjang kecil.
Air yang jatuh terasa sangat dingin
dan menyegarkan, sangat disayangkan jika kita hanya melihatnya. Tidak! Saya
yakin Anda akan tertarik oleh keindahannya dan tanpa diperintah Anda akan
mencoba merasakan air dari aliran air terjun ini. Setidaknya Anda akan memasukkan
tangan atau kaki Anda ke air yang mengalir dengan sangat jernih itu.
Selain air terjun Git-git, juga
terdapat beberapa air terjun lain yang tidak kalah menariknya, yaitu air terjun
Kembar / Campuhan, air terjun Bertingkat, dan air terjun Colek Pamor yang juga
bisa anda sambangi saat melancong ke kawasan Git-git ini.
Tips dari saya saat kita pergi ke
air terjun Git-git adalah gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman dan sedia
baju ganti. Karena tidak hanya air terjun Git-git, namun hampir seluruh air
terjun yang pernah saya datangi mengharuskan kita berjalan kaki dan tentunya
kita tidak ingin kerepotan dengan apa yang kita kenakan.
4. LOVINA
(image source : https://blog.traveloka.com/source/uploads/2017/11/shutterstock_406630510.jpg) |
Next ada Pantai Lovina. Kalau lagi
berada di Bali Utara, saya pasti ke pantai ini. Mulai dari penginapannya banyak
yang murah –karena saya miskin– di sini juga tempatnya tidak seramai Denpasar.
Lokasinya berada sekitar 10 km ke arah barat dari Kota Singaraja, tepatnya di
Desa Kalibubuk, Kabupaten Buleleng, Bali. Karena lokasinya ini juga kawasan
Lovina sering disebut sebagai Objek Wisata Kalibubuk. Cara menemukan pantai berpasir
hitam ini juga sangat mudah, karena letaknya di jalur utama pantura Bali. Terutama
bagi wisatawan yang datang dari arah pelabuhan Gilimanuk, Anda cukup berkendara
sekitar 1-1,5 jam saja dan Anda akan sampai di kawasan Lovina ini.
Daya tarik utama pantai ini tentu
saja gerombolan lumba-lumba yang selalu datang setiap pagi hari, tidak jauh
dari bibir pantai. Untuk dapat bertemu langsung dengan para lumba-lumba ini,
kita harus siap bangun pagi buta sebelum matahari terbit dan berpacu dengan
ombak menggunakan perahu penduduk setempat. Harga untuk per orangnya sekitar
IDR 100.000 – IDR 150.000, dengan kapasitas perahu untuk 4-5 orang dan
fasilitas berupa pelampung serta bapak pengendara perahunya.
Kalau saya biasanya menginap di
salah satu hotel yang berada tepat di gang masuk pantai Lovina, membooking
perahu sejak malam, sehingga paginya sekitar jam 05.00 WITA sisa berjalan ke
pantainya. Kenapa harus pagi buta? Seperti yang saya bilang tadi, para
lumba-lumba teman Ariel sang mermaid ini hanya muncul saat pagi hari, sekitar
jam 06.00 – 08.00 WITA saja.
Yang paling seru adalah saat
perjalanan menuju tengah laut dengan perahu dan harus berpacu dengan ombak.
Berasa lagi di DUFAN main kora-kora, tapi gak se serem itu juga sih. Seru aja
pokoknya, apalagi kalau bapak pengendara pearahunya tukang ngebut, wajib dicoba deh biar tau rasanya! Lalu kita akan melihat matahari terbit
di tengah laut sambil menanti kawanan lumba-lumba muncul ke permukaan air.
Syarat yang harus di patuhi saat
mencari lumba-lumba ini adalah dilarang mengejar secara berlebihan atau mengendarai perahu
terlalu kencang saat para cutie dolphins sedang berada di sekitar. Tapi tenang,
bukan berarti kita tidak boleh kemana-mana saat para lumba-lumba datang. Ini
adalah keseruan berikutnya! Kita akan saling mengarah ke tempat yang sedang
dikerumuni lumba-lumba, bagaikan perang di lautan. Berpuluh-puluh perahu akan
saling berbondong-bondong dari satu tempat ke tempat lain untuk melihat
lumba-lumba dengan lebih jelas. Kalau saya lebih suka menggunakan kata ‘berburu lumba-lumba’, dan akan sangat menyenangkan saat ada lumba-lumba yang dekat
dengan perahu kita. Kadang saya lihat mereka seolah tersenyum. Mungkin karena
Ariel datang (?)
Ok! Cukup!
Setelah melihat lumba-lumba, kita
juga bisa melakukan snorkeling di taman laut yang juga berada di Pantai Lovina.
Terakhir saya snorkeling di sana masih belum terlalu bagus karena beberapa
tanaman laut dan terumbu karang masih baru dipasang (?). Tapi sepertinya
sekarang sudah menjadi lebih bagus. Bisa Anda coba, nanti kasih tau saya melalui kolom
komen atau email pribadi saya.
Tips jika Anda ingin mengunjungi
Pantai Lovina dan bertemu para lumba-lumba adalah jangan lupa membawa kamera
atau setidaknya smartphone Anda. Karena saya yakin Anda tidak mau melewatkan
momen bertemu lumba-lumba Anda tanpa mengabadikannya. Selain itu juga
pemandangan saat sunrise yang begitu indah yang sangat sayang untuk
dilewatkan. But wait! Hati-hati kamera atau smartphone anda jatuh ke dalam air.
5.MEDEWI
(image source : https://kintamaniid-a903.kxcdn.com/wp-content/uploads/pantai-balian-2.jpg) |
Last but not least adalah tempat
yang super duper favorit saya. Letaknya di bagian barat Bali, tepatnya di Desa
Medewi, Kec. Pekutatan, Kab. Jembrana. Semua pantai yang berjajar di kawasan
ini memiliki daya tariknya masing-masing yang mampu menghipnotis para wisatawan
untuk betah berlama-lama di kawasan ini. Salah satu yang paling saya suka
adalah Pantai Medewi itu sendiri.
Saya biasanya mampir ke tempat ini
ketika saya berangkat atau pulang dari Jawa melalui jalur selatan. Jika dari
Denpasar, jaraknya mungkin sekitar 70 km menuju jalur propinsi jurusan
Denpasar-Gilimanuk, dan yang pasti aksesnya so mudah lah. Pantainya juga
kelihatan dari jalan raya, kita hanya perlu berjalan kaki sekitar 50-100 meter
saja.
Berbeda dengan kebanyakan pantai di
Bali yang dihiasi pasir putih atau pasir hitam, Pantai Medewi ini memiliki
lebih banyak bebatuan di area bibir pantainya. Kawasannya juga masih alami,
banyak ladang persawahan di sekitarnya yang akan berwarna hijau saat musim
tanam dan akan berubah menjadi kuning saat musim panen. Pemandangan antara
pantai yang bersih dan sawah yang hijau berpadu secara apik sehingga
menyuguhkan suasanya desa penuh ketenangan. Sangat cocok untuk kita yang ingin
lari dari kesibukan atau hanya ingin melepas lelah akibat lama melakukan
perjalanan.
Selain menyuguhkan pemandangan laut
biru dan keindahan desanya, ombak di Pantai Medewi juga sangat cocok untuk
dijadikan tempat surfing. Menurut teman-teman peselancar saya –karena saya
tidak bisa berselancar– berselancar di Medewi lebih memuaskan dari pada di
Pantai Kuta, karena masih sepi dan ombaknya lebih besar. Pantai ini memang menyuguhkan
ombak yang selalu besar, tinggi, menggulung, dan panjang, sehingga tidak saya
anjurkan bagi Anda untuk melepas anak kecil bermain air tanpa pengawasan orang
tua di kawasan pantai. Lanjut!
Setiap saya ke tempat ini, yang
saya jumpai selain warga setempat hanya wisatawan maca negara saja, dan rata-rata mereka adalah peselancar.
Mungkin hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia yang lebih memilih kawasan
ramai seperti Denpasar dan sekitarnya daripada mencari hal baru dan
bereksplorasi. Padahal saya yakin jika kita coba meng-explore Bali, pasti akan
banyak tempat menarik yang kita jumpai. Saya saja punya goals, selama saya
tinggal di Bali ini, saya ingin meng-explore Bali dari ujung barat sampai
timur, utara sampai selatan, dan doakan terwujud. Kembali ke masalah utama :
saya miskin.
Potensi berkembangnya Pantai Medewi
ini juga saya rasa sangat bagus, karena setelah saya ke tempat ini beberapa
kali, saya melihat semakin banyak toko-toko, restaurant, dan juga penginapan.
Jadi bagi Anda yang ingin berlama-lama di kawasan ini tidak perlu khawatir. Saya
jamin kebutuhan pokok sandang-pangan-papan Anda pasti terpenuhi. Sedikit
intermezzo lagi : saya kurang setuju dengan terori “kebutuhan pokok manusia merupakan
sandang, pangan, papan.” Saya punya teori sendiri yaitu “Kebutuhan pokok
manusia adalah sandang, pangan, papan, dan kebahagiaan.” Karena bagi saya hidup
cuma sekali, buat apa lagi kalau bukan buat jadi bahagia? Bahagia itu simple kok,
gak bayar juga. Kalau gak ada yang bisa bikin bahagia, jomblo misalnya. You must
create your own happiness!
Okay tips terakhir! Kalau mau ke
Pantai Medewi, bagi peselancar bisa datang pagi atau meninap di penginapan
sekitar dan jangan lupa bawa peralatan selancar Anda karena itu akan lebih
menghemat dari pada menyewa peralatan di kawasan pantai. Bagi Anda yang hanya
suka menikmati pemandangan juga jangan khawatir. Selain indah di pagi dan siang
hari, Medewi juga memiliki pemandangan sunset yang tidak kalah mengagumkan
dibanding Kuta. Cocok banget deh kalau yang berpasangan stay di tempat ini,
karena sepi dan pemandangannya yang so beautiful at daytime and so romantic at sunset!
Baiklah. Saya kira sudah cukup
celoteh saya mengenahi beberapa tempat favorit saya yang ingin saya
rekomendasikan ke Anda semua. Terimakasih telah membaca coretan aneh saya yang
jauh dari kata bagus, karena saya masih belajar menulis. Semoga bisa menjadi
referensi saat Anda mengunjungi Bali, dan doakan misi saya untuk eksplore Bali bisa
terlaksanakan dengan baik. Jika memungkinkan, saya akan membuat referensi
tempat wisata di Bali lainnya, sekaligus meng-improve kemampuan menulis saya.
See yaaaa!!!
Comments
Post a Comment